Minggu, 26 Mei 2013

Makalah Madis Relasi Berulang



BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Matematika Diskrit merupakan cabang matematika yang mempelajari tentang obyek-obyek diskrit. Diskrit itu sendiri adalah sejumlah berhingga elemen yang berbeda atau elemen-elemen yang tidak bersambungan. Dimana data diskrit merupakan data yang satuannya selalu bulat dalam bilangan asli, tidak berbentuk pecahan. Matematika Diskrit itu sendiri meliputi kombinatorik, relasi dan fungsi, relasi rekursif (relasi berulang), prinsip sangkar burung merpati dan juga teori graf.
Relasi berulang mendefinisikan sebuah barisan dengan memberikan nilai ke-n yang dikaitkan dengan suku-suku sebelumnya. Untuk mendefinisikan sebuah barisan, relasi ulang memerlukan nilai awal yang sudah ditentukan.

B.       RUMUSAN MASALAH
Memperhatikan latar belakang diatas maka penulis menetapkan rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Apa pengertian relasi berulang?
2.    Bagaimana penyelesaian relasi berulang?
3.    Bagaimana contoh aplikasi relasi berulang dalam komputer?

C.       BATASAN MASALAH
Agar pembahasan lebih terarah, maka penulis memberikan batasan-batasan pembahasan masalah yaitu :
1.    Pembahasan mengenai pengertian relasi berulang.
2.    Contoh dan juga aplikasi relasi berulang.

D.      TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Memenuhi tugas mata kuliah Matematika Diskrit.
2.      Mengetahui definisi dan fungsi relasi berulang beserta contoh dan penyelesaiannya.

E.       MANFAAT
Adapun manfaat yang ingin di capai penulis dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.      Dapat mengetahui apa itu relasi berulang.
2.      Dapat mengetahui penyelesaian relasi berulang.
3.      Dapat mengetahui contoh aplikasi relasi berulang dalam komputer.

F.        SUMBER PENGUMPULAN DATA
















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Relasi Berulang
Relasi, dalam  ”MATEMATIKA” adalah hubungan antara dua buah elemen himpunan. Hubungan ini bersifat abstrak, dan tidak perlu memiliki arti apapun baik secara konkrit maupun secara matematis. Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B. Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R dan himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R. Relasi pada himpunan A adalah relasi dari A x A.
Relasi rekursif sering juga disebut relasi berulang. Relasi berulang merupakan sebuah barisan dengan memberikan nilai ke-n yang dikaitkan dengan suku-suku sebelumnya. Untuk mendefinisikan sebuah barisan, relasi ulang memerlukan nilai awal yang sudah ditentukan. Secara formal relasi berulang ini didefinisikan sebagai berikut.
Sebuah relasi berulang untuk barisan a0, a1, ... merupakan sebuah persamaan yang mengaitkan an dengan a0, a1, ..., an−1. Syarat awal untuk barisan a0, a1, ... adalah nilai-nilai yang diberikan secara eksplisit pada beberapa suku dari barisan tersebut.

Contoh 1 :
Barisan 3, 7, 11, 15, ... didefinisikan dengan relasi berulang  , untuk  dengan syarat awal a0 = 3

Contoh 2 :
Carilah sebuah relasi berulang dan syarat awal yang membentuk sebuah barisan 1, 1, 2, 4, 16, 128, 4096, ....
2 = 2 × 1 × 1
4 = 2 × 2 × 1
16 = 2 × 4 × 2
128 = 2 × 16 × 4
4096 = 2 × 128 × 16
Dengan demikian relasi berulangnya adalah
  , untuk
dengan syarat awal a0 = 1 dan a1 = 1.

Contoh 3 :
Seseorang mendepositokan uang sebesar Rp. 1.000.000,- pada sebuah bank dengan bunga majemuk 12% per tahun. Jika An menyatakan jumlah uang pada akhir tahun ke-n, carilah sebuah relasi berulang dan syarat awal yang mendefinisikan barisan An!
Penyelesaian :

Pada akhir tahun ke-1, jumlah uangnya adalah A1 sama dengan jumlah awal ditambah bunga. Jika jumlah awal dinyatakan dengan A0,
Maka,
 

Pada akhir tahun ke-2, jumlah uangnya adalah A2 sama dengan jumlah uang pada akhir tahun ke-1 ditambah bunga.
Sehingga

Pada akhir tahun ke-n, jumlah uangnya adalah An sama dengan jumlah uang pada akhir tahun ke-n − 1 ditambah bunga.
Sehingga
 

Karena A0 merupakan jumlah awal, maka . Dengan demikian relasi berulangnya adalah
  ¸ untuk  dengan syarat awal

B.       Penyelesaian Relasi Berulang
Menyelesaikan relasi berulang yang melibatkan barisan a0, a1, ... sama halnya dengan mencari sebuah rumus eksplisit untuk bentuk umum an. Pada bagian ini kita hanya akan membahas penyelesaian relasi berulang dengan menggunakan metode iterasi. Untuk menyelesaikan relasi berulang dengan metode iterasi ini, kita menuliskan bentuk ke-n, yaitu an dalam bentuk-bentuk suku sebelumnya, yaitu an−1, an−2, ..., a0. Kemudian secara berurutan kita gunakan relasi berulang untuk menempatkan setiap an−1, ... dengan ketentuan pendahulunya. Kita lakukan terus sampai sebuah rumus eksplisit diperoleh.

Contoh :
Selesaikan relasi berulang an = an−1 + 4, n ¸ 1 dengan syarat awal a0 = 3!
Penyelesaian :
Dengan mengganti n dengan n − 1 pada rumus diatas, kita peroleh an−1 = an−2 + 4 Sehingga
an = an−1 + 4
= (an−2 + 4) + 4
= ((an−3 + 4) + 4) + 4
...
= a0 + n × 4
Karena a0 = 3, maka kita peroleh
an = 3 + 4n
Latihan
1.      Jika Pn menyatakan banyaknya permutasi dari n objek yang berbeda, carilah sebuah relasi berulang dan syarat awal untuk barisan P1, P2, ....


6.2. Seseorang mendepositokan Rp. 3.000.000 pada sebuah bank dengan bunga majemuk 12% per tiga bulan. Misalkan An menyatakan jumlah uang pada akhir tahun ke-n.
a. Carilah relasi berulang dan syarat awalnya.
b. Tentukan nilai A1,A2,A3 dan A4.
c. Carilah sebuah rumus eksplisitnya.
d. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh orang tersebut agar jumlah uang di bank tersebut dua kali jumlah awalnya.
6.3. Selesaikan relasi berulang
an = 2 × an−1 × an−2 n ¸ 2
dengan syarat awal a0 = 1 dan a1 = 1.
6.4. Andaikan seorang mempunyai n dollar dan setiap hari digunakan untuk membeli jus 1 dollar, susu 2 dollar ataupun teh 2 dollar. Jika Rn adalah banyaknya cara membelanjakan semua uang, tunjukkan bahwa
Rn = Rn−1 + 2Rn−2
dimana urutan diperhatikan. Misalnya, terdapat 11 cara untuk membelanjakan 4 dollar, yaitu ST, TS, JJS, JJT, JSJ, JTJ, SJJ, TJJ, JJJJ,
SS, TT.
6.5. Misalkan Sn menyatakan banyaknya untai n-bit yang tidak mengandung pola 00.
a. Carilah sebuah relasi ulang dan syarat awalnya.
b. Tunjukkan bahwa Sn = fn+1, n = 1, 2, ... dimana f adalah barisan
Fibonacci.
Referensi
6.1. R. Johnsonbaugh, Discrete Mathematics, Fourth Edition, 1997, Prentice Hall.


C.     Contoh Aplikasi dalam Komputer
1.      Masalah kombinatorial dapat dimodelkan dengan relasi berulang.
Dalam menaiki anak tangga,ada dua pilihan yaitu satu atau dua anak tangga sekaligus.Ada berapa cara untuk sampai
ke anak tangga ke- n?
a1= 1 dan a2 = 2 sehingga
an = an-1 an-2 dimana an adalah banyaknya cara untuk sampai ke anak tangga ke-n
2.      Menara Hanoi
Untuk memindahkan n objek diperlukan berapa langkah?
an= an-1 + 1 + an-1 atau berarti
an = 2 an-1 + 1 dimana a1 = 1
3.      Bilangan Fibonacci
Relasi berulangnya : fn = fn-1 fn-2 dimana n >= 2 dan f0 = 1 dan f1 = 1
Bilangan Fibonacci sering muncul dalam berbagai masalah kombinatorial seperti pada algoritma Euclid untuk menghitung Greatest Common Divisor dari dua integer a dan b.

Sifat-sifat bilangan Fibonacci :
1.      f0 + f1 + ……….+ fn = fn+2 – 1 Coba buktikan dengan induksi
2.      fn+1 fn 1 1 n+1= fn fn-1 1 0
3.      fn+1fn-1 - fn 2 = ( -1 )n+1 Dapat dibuktikan dengan induksi atau dengan menghitung determinan dari matriks pada 2.
4.      fn dan fn+1 adalah prima relative

Pemecahan Relasi berulang Fibonacci :
fn = x n
fn = fn-1 + fn-2
xn = xn-1 + xn-2
x2 – x – 1 = 0
maka akar2 x1 dan x2 dapat dihitung yaitu
( 1 +5 )/2 dan ( 1 - 5 )/2 sehingga solusi umum
fn = A1 [( 1 +5 )/2] n + A2[( 1 - 5 )/2] n
A1 dan A2 dapat dihitung dengan menggunakan nilai awal
separador

0 komentar:

Posting Komentar

Followers